FIKSI
KALA: KITA ADALAH SEPASANG LUKA YANG SALING MELUPA
Kita adalah sepasang luka yang saling melupa
Penulis : Stefani Bella (HujanMimpi) dan Syahid Muhammad (Eleftheriawords)Penerbit : Gradien Mediatama
Deskripsi Buku : 348 hlm.; 19cm
--
Berbicara perihal meninggalkan dan ditinggalkan. Aku sepakat bahwa pihak yang tersakiti adalah pihak yang ditinggalkan dan berpikir bahwa semua alasan yang dilontarkan pihak yang meninggalkan hanya alasan klise, karena hakikatnya ketika seseorang ingin pergi dia punya seribu alasan untuk tetap pergi. Namun dalam novel karya Stefani Bela dan Syahid Muhammad, sudut pandang perihal ditinggalkan dan meninggalkan akan dibuka lebar, bahwa sesungguhnya orang yang meninggalkan sama sakitnya dengan orang yang ditinggalkan. Tidak seperti novel pada umumnya, novel ini menyajikan dua sudut pandang yang berbeda mengenai suatu kejadian, pembaca akan dibuat berpikir dan menafsirkan kata-kata dengan berbagai makna. Pembaca akan mendapati banyak kata-kata puitis bahkan romantis tersaji dalam novel ini.
---
Jika perubahan adalah satu-satunya yang pasti, maka ketidakpastian akan dimiliki oleh waktu. Karena pada detak kesekian, aku mendapati diriku jatuh cinta pada seseorang yang tidak ingin secara eogois aku miliki. Lalu kita, diselundupkan dalam kala, sebagai pengantar pesan utusan semesta. Kala berkisah mengenai semesta yang mempertemukan Lara dan Saka dalam sebuah pameran yang berkolaborasi antara fotografer dengan penulis. Mereka dipertemukan oleh semesta sebagai manifestasi di masa lalu, mereka adalah subjek perihal meninggalkan dan ditinggalkan. Mereka bertemu dan berbagi pengalaman, kisah pribadi, bahkan berbagi hati untuk sama-sama memiliki. Perjalanan hampir satu tahun mereka lalui bersama dengan jarak yang memisahkan antara Bandung dengan Jakarta,namun mereka tidak mempermasalahkan jarak. Mereka mempunyai sifat yang bertolak belakang, Lara dengan segala keteraturannya, sedangkan Saka kebalikannya. Namun semesta tidak selamanya berpihak pada kisah cinta mereka, selisih paham dan perbedaan pendapat mengakibatkan semua kemakluman berada pada puncaknya yang sudah tidak ada kata toleransi. Lara akhirnya memilih menjadi subjek meninggalkan. Meninggalkan dan ditinggalkan merupakan pilihan namun sama seperti pada umumnya setiap pilihan memiliki konsekuensinya.
"Sebab, nyatanya ditinggalkan maupun meninggalkan selalu memiliki kesempatan untuk bisa merasakan duka serta luka.” – Hal 234
---
Novel menarik yang disajikan dengan dua sudut pandang yang berbeda, sayang nya setiap pandangan terdapat kata atau percakapan yang diulang kembali dan mengakibatkan aku men-skip text. Kemudian terjadi ketidak seimbangan bahasa, bagian awal-awal pembaca disajikan dengan bahasa puitis dan sulit dimengerti maknanya, kemudian pada bagian akhir bahasa yang disajikan sangat sederhana. Namun bagi penikmat sastra buku ini sangat cocok untuk dinikmati.
Dalam novel ini terdapat beberapa kata yang salah ketik seperti berusaha jadi berusah, bagaimana menjadi bagiana.
Dalam novel ini terdapat beberapa kata yang salah ketik seperti berusaha jadi berusah, bagaimana menjadi bagiana.
Post a Comment
2 Comments
masyaallah, lanjutkan karyamu, semangat!!
ReplyDeleteMakasih 😄 ayok kamu jug vin
Delete