DEMI ALLAH, AKU JADI TERORIS


Penulis                        : Damien Dematra
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Terbit             : Jakarta
Tahun Terbit               : 2009
Deskripsi Buku           : xii+ 237 hlm.
            Buku ini terdiri dari 20 BAB, setiap BAB berisi cerita masing-masing tokoh. Pembaca akan ditantang untuk menyatukan cerita pada setiap BAB nya. Cerita ini seperti kepingan puzzle, yang harus pembaca satukan untuk menikmati cerita secara utuh. Buku ini berisi tentang pemahaman salah satu agama yaitu agama ISLAM. Pembaca akan dibawa untuk melihat bahwa ISLAM adalah agama yang damai dengan disajikannya cerita mengenai kesalah kaprahan tentang ISLAM. Pembajakan agama yang mengatasnamakan ISLAM yang akan menjadi momok dalam cerita ini.
            Prakarsa Adipurna seorang agen anti teroris yang tergabung di bawah komandan Antares seorang kolonel yang tidak mempeduikan rangkingnya, karena baginya hasil jauh lebih penting daripada apa yang melekat pada pundaknya saat berpakaian dinas. Bagi keduanya cinta adalah penghalang, dan untuk kadar tertentu, cinta dianggapnya sebagai permaianan belaka. Divisi ini mendapatkan misi untuk menangkap teroris yang diduga akan melakukan aksi nya. Prakasa ditunjuk memimpin pengintaian sebuah rumah di daerah Bogor. Di rumah itu, Prakasa dan teman-temannya menemukan Hamal. Seorang pria yang tidak memiliki keahlian apa-apa, kecuali beberapa laporan tentang pemerkosaan. Penyelidikan terasa buntu, saat rumah yang diduga sebagai markas teroris ternyata hanya sebuah rumah biasa. Hingga tim memperoleh laporan dari seorang mahasiswi yang bernama Rafa. Dia mahasiswi kedokteran yang melaporkan bahwa temannya yang bernama Kemala Kurnia sudah lama menghilang. Rafa meyakinkan Prakasa bahwa Hamal yang telah mengantarkan Rafa, Kemala, dan Purbani yang telah mengantarkannya pada lokasi yang mereka tidak kenal untuk melaksanakan proses hijrah.
            Kemala Kurnia adalah seorang mahasiswi kedokteran yang pandai menari, memiliki paras cantik yang dapat memikat para pria yang memandang. Awalnya Kemala ingin mengikuti kajian untuk mendalami ilmu agama. Rafa sebagai sahabatnya merekomendasikan Ustadz Amir, seorang Ustadz kenalan bapaknya dulu. Kemala dan Rafa pun pergi ke kediaman Ustadz Amir, yang di sana juga sudah ada beberapa perempuan murid Ustadz Amir. Pada perjalanan hijrahnya, mereka diminta uang administrasi sebagai bentuk keseriusan mereka dalam berhijrah. Beliau mengatakan “"Ini adalah tanggung jawab kalian di depan Allah. Kesungguhan dan keseriusan kalian di depanNya, bukan di depan saya. Keputusan ini bersifat sangat individual, dan kalian tidak dapat membahasnya dengan orang lain mana pun, termasuk orangtua kalian, karena ketidakmengertian berpotensi besar menimbulkan perselisihan," kata Ustadz Amir (hlm. 92).
            Sebagai anak yang diwarisi keuangan yang mencukupi, Kemala tidak ada kendala dalam masalah keuangan yang diminta untuk biaya administrasi hijrahnya, teringat tante nya dulu pernah berkata “Ingat Nak, jangan lupa sholat. Selalu tawakal. Hidup ini Cuma pendek, dan isinya Cuma penderitaan. Yang penting kehiduoan di akhirat. Pengorbanan di dunia nggak ada artinya” hlm.103.
Namun berbeda dengan Rafa dan Purbani. Rafa anak dari tukang cuci, yang hanya mempunyai kalung emas harta satu-satunya yang dimiliki keluarganya, terpaksa dia menjualnya untuk biaya administrasi hijrah. Lain lagi dengan Purbani yang terpaksa menggunakan uang toko elektronik tempatnya dia bekerja. Setelah mereka mendapatkan uang untuk biaya administrasi, mereka dibawa ke sebuah tempat dengan mata tertutup, disana terjadi proses hijrah yang telah disepakati, mereka resmi menjadi bagian anggota. Mereka merasa lebih mulia dibandingkan orang lain, dan menganggap orang lain yang tidak sejalan dengan mereka adalah Kafir. Sebelum Rafa ketahuan mencuri perhiasan keluarganya, Purbani tertangkap kasus penggelapan uang di toko nya, dan Kemala diperkosa secara berantai.
Setelah mendengar keterangan yang diberikan oleh Rafa, Prakasa mencoba mencari tahu keberadaan Kemala dengan mengintrograsi beberapa teman yang kenal dengannya, salah satu nya Basimah. Basimah nampaknya pernah melihat Kemala di sebuah café Bistro American. Kemala yang telah diubah namanya menjadi Kassandra bekerja sebagai penari dan pelacur di café itu. Kemala mengemban tugas yang mulia untuk meledakkan Bistro American, karena di sana banyak orang kafir yang penuh dengan kemaksiatan. Menjadi penari adalah tindakan yang tepat untuk mengetahui situasi dan kondisi di sana.
Di Bistro American Prakasa menemukan seorang gadis bercadar putih tipis, namun di balik cadarnya terdapat kecantikan yang terselubung. Namun Prakasa ingat nasihat ayahnya "Jangan pernah terlibat cinta, Nak. Cinta itu panas dan seperti bara api. Sulit padam, tapi mudah tersulut. Sekali kau terbakar, tidak pernah ada jalan untuk kembali." (hlm.12). Prakasa yang pernah melihat ibunya meninggal karena dipukul oleh ayah nya sendiri. Membuat Prakasa menyingkirkan cinta dari hidupnya. Namun Prakasa hanyalah pria biasa, yang punya nafsu dan perasaan yang sama. Melihat wanita bercadar putih mengguncang perasaannya, namun wanita tersebut bertekad "...siap melakukan apa saja demi Allah. Apa pun itu. Apalagi hanya mati." (hlm. 192).        
Aksi Prakasa dalam pengagalan bom bunuh diri yang akan dilakukan oleh orang yang mulai ia cinta akhirnya berhasil. Walaupun dengan sekelumit drama menyebalkan. Pada akhirnya Kemala dapat terselamatkan. Camp tempat Kemala didoktrin telah dilumpuhkan oleh Prakasa dan teman-temannya.
Novel ini memberikan pelajaran kepada anak muda yang ingin berhijrah supaya lebih berhati-hati terhadap ajakan yang mengatasnamakan Islam tetapi tidak berperilaku Islami. Novel ini berusaha membedakan antara faham sesat dengan faham Islam yang pada dasarnya kedamaian dan kecintaan dalam menjalin hubungan sesame manusia.